20 Apr

Semenjak berlangsungnya Asian Games di tahun lalu, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2018 yang melibatkan Kota Palembang sebagai tempat pesta olahraga selain Jakarta, Pemerintah banyak melakukan rehabilitasi infrasturktur khususnya bagi tempat wisata yang berada  dikota Palembang. Salah satu tempat wisata yang paling terlihat transformasinya dan menarik perhatian saat ini adalah, Jembatan Ampera.  Banyak sekali wisatawan wisatawati yang penasaran dengan Jembatan Ampera, khususnya bagi  Warga Bekasi. Maka itu, yuk cari detailnya disini!

Jembatan Ampera dan Sejarahnya

Kota Bumi Sriwijaya, zaman dulu  nama inilah yang dikenal sebagai Kota Palembang. Terletak di daerah Sumatera, Palembang menjadi kota terbesar nomor dua setelah Medan dengan penduduknya yang berkisar 1.573.898 jiwa. Selain sebagai kota terbesar, konon katanya Palembang juga adalah kota Tertua di Indonesia yang pada pemerintahan belanda, mereka menyebutnya sebagai Venice of The East.

Berwisata ke kota Palembang tak lengkap rasanya  kalau belum berkunjung ke landmarknya, yang adalah Jembatan Ampera. Jembatan Ampera merupakan jembatan terpanjang di Asia tenggara dengan ukurannya sekitar 50 meter, dibangun pada tahun 1962- 1965 yang pada saat itu adalah Pemerintahan ir. Soeakarno. Jembatan Ampera dibangun sebagai penghubung antara Sebrang ulu dan Sebrang ilir Sungai Musi yang terbentang luas sekitar 750km(470 ml).

Mulanya Jembatan yang sudah berumur 56 tahun ini diberikan nama Jembatan Bung Karno  yang diartikan sebagai bentuk apresiasi terhadap Presiden Ir. Soekarnok karena sudah membantu warga Palembang untuk merelisasikan adanya penghubung  di Sungai Musi. Namun rupanya, Beliau tidak setuju dengan nama tersebut dan digantikan namanya menjadi Jembatan Ampera, yang kepanjangan dari Amanat Perjuangan Rakyat sesuai dengan slogan Indonesia pada tahun 60-an.

Warga sekitar dengan bangga menyebut Jembatan Ampera sebagai  ikon populer di Kota Palembang. Sebagai identitas khas Kota Palembang, Jembatan Ampera terletak di center/ pusat kota tepatnya berada di Jalan Lintas Timur Sumatera, Sebrang Ulu I, Kota Palembang. Keberadaannya yang strategis ini mengharapakan agar para wisatawan khususnya yang menggunakan jasa sewa bus pariwisata lebih mudah untuk berkunjung.

Wisata Nasioanalisme di Jembatan Ampera

Berkunjung ke Jembatan Ampera lebih direkomenasikan pada malam hari. Karena saat hari gelap, lampu-lampu sekitarnya akan memancarkan kelap-kelip warna-warni yang akan berubah setiap detik, dan sinarannya pun terpantul dipermukaaan Sungai Musi. Kebayangkan suasana romantisnya? Hihi. Kamu bisa mengajak pasanganmu menikmati keindahannya sambil duduk ditaman kembar yang berada di sudut  hulu dan hilir Jembatan Ampera.  Dimana taman ini merupakan lambang keadilan dan kesetaraan Palembang antar hulu dan hilir.  

Selain menikmati keindahannya, 50 meter dari Jembatan Ampera juga terdapat Pasar Sekanak. Pasar sekanak merupakan perpaduan antara Pasar Modern dan Pasar Tradisional ala Palembang. Dimana pasar ini menjejerkan berbagai jenis makanan khas Palembang dan juga souvenir unik yang bisa dibeli untuk menjadi buang tangan. Ke-tradisionalnya bisa dilihat dari pementasan seni dan budaya yang rutin diselenggarakan setiap harinya. Tari-tarian kas Palembang dengan baju adatnya akan membuat suasana nasionalisme lebih terasa di Jembatan peninggalan Presiden Soekarno.

Menggunakan jasa sewa bus dari Bekasi akan membutuhkan waktu sekitar 2 hari perjalanan untuk sampai ke Palembang, maka itu yuk ajak rombongan mu! Oia, jangan lupa pada saat sewa Bus di Bekasi, agar meminta driver melewati jam analog raksasa-nya ya. Dimana jam analog ini merupakan rehabilitasi terbaru dari Jembatan Ampera agar terkesan modern. Yuk posting Jembatan Ampera yang lagi kekinian di Sosial Media mu! Happy Holiday!

Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING